Rabu, 27 September 2017

PRAK 04-DESIGN THINKING VS POSTER (IES 2017)




PRAK 04-DESIGN THINKING VS POSTER (IES 2017)
1.     Tujuan

            Memahami Poster IES melalui design thinking

 2.     Alat

                    Computer /Laptop

3.       Bahan

            Poster IES
-          Realization a Non-Invasive for Detecting Lung Condition Based on Measurement of Respiration Rate and Vital Capacity of Lung
-          Human Forensic Identification with Hand Wrist Bone Using Active Contour Model
-          Developing multimedia sharing content application
(case study of eepis)
4.       DasarTeori

Design Thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada industry atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. “Secara garis besar, design thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi, “ungkap Vice President of Technology Product Go-jek Alamanda Shantika Santosa saat the next Dev 2016 #UntukSurabaya di kampus ITS, Selasa, (2/8/2016).
Menurut KBBI arti tahapan adalah tingkat atau jenjang. Sedangkan arti desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Sehingga pengertian dari tahapan desain adalah tingkatan dalam membuat suatu rancangan.
Dalam prosesnya, ada 5 langkah design thinking yaitu emphatize,define,ideate,prototype, dan test. Semua ini menjelaskan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach yang mana proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

5.       PetunjukPraktikum

 Berkelompok menjadi 5 kelompok dalam satu kelas
 Mencari referensi poster IES ke Gedung Pasca Sarjana
 Hari ini ditutup dengan membuat laporan praktikum
 Menyiapkan PPT untuk presentasi dikelas teori
6.    TugasPraktikum

 Memilih tiga judul IES
 Membuat PPT tentangTugas Akhir tersebut berdasarkan Design Thinking

7.    HasilPraktikum

Poster IES 01
Realization a Non-Invasive for Detecting Lung Condition Based on Measurement of Respiration Rate and Vital Capacity of Lung
Emphatize
      Paru-paru adalah salah satu organ pernapasan yang penting padamanusia, karena pada paru-paru terjadi pertukaran gas dari dalam ke lingkungan. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara yang kita hirup bisa menyebabkan penyakit pada paru-paru. Dampak dari penyakit paru-paru  adalah dapat menyebabkan berkurangnya udara yang memasuki paru-paru, sedangkan tubuh membutuhkan oksigen untuk beraktifitas.
Define
Permasalahan :
      Bagaimana cara mendeteksi kesehatan paru-paru?
Tujuan :
      Bisa menunjukkan hasil pengukuran pada layar PC.
Manfaat :
      Membantu penderita penyakit paru untuk mengukur kondisi kesehatan paru-paru dengan mudah dan aman.
Ideate
      Dalam penelitian ini untuk mendeteksi kondisi paru-paru kemudian menyukur tingkat respirasi per menit dan kapasitas vital dari paru-paru berdasarkan perubahan gerakan dada selama proses respirasi menggunakan sensor Piezoelectric yang diletakkan pada dada sebelah kanan. Sinyal respirasi bercampur dengan gangguan, kemudian menggunakan filter FIR untuk mengurangi gangguan sinyal yang tidak diinginkan dan hasil dari proses sinyal akan digunakan untuk mendeteksi kondisi paru-paru apakah sehat atau tidak.
Prototype
      Tahun pertama :perealisasian instrument dengan penayangan hasil pengukuran di LCD, tetapi sinyal masih terdapat banyak gangguan.
      Tahun kedua :pengimplementasikan filter FIR pada mikro controller untuk mengurangi gangguan pada sinyal, dan pengukuran pada SD Card, dan penayangan data pada PC.
Kesimpulan
      Alat non-invasive untuk mendeteksi kondisi paru-paru berdasar pengukuran tingkat respirasi per menit dan kapasitas vital paru-paru yang sudah bekerja seperti yang diharapkan.
      Filter FIR bisa bekerja untuk mengurangi banyak gangguan dalam sinyal respirasi, meskipun masih ada gangguan yang tertinggal.

Poster IES 02
Human Forensic Identification with Hand Wrist Bone Using Active Contour Model
Emphatize
      Kecelakaan lalu lintas dan bencana alam banyak terjadi di Indonesia. Dari kejadian tersebut banyak korban yang tidak teridentifikasi.
Define
      Bagaimana cara agar tim forensic mengetahui umur korban yang tidak teridentifikasi?
Tujuan :
      Dapat mengetahui umur korban hanya dengan alat pengidentifikasi pergelangan tangan.
Manfaat :
      Membantu tim forensic dalam mengidentifikasi umur korban yang tidak teridentifikasi.
Ideate
      Sistem ini bisa membuat aplikasi untuk mengklarifikasi pergelangan tulang tangan pada gambar X-Ray.
     Dapat memproduksi gambar berkualitas bagus sehingga bisa digunakan untuk membatu tim forensic dalam menganalisis data umur.
      Sistem ini dapat menentukan umur seseorang secara otomatis dengan cara memasukkan gambar tulang pergelangan tangan.
Prototype
1.      Gambar X-Ray tulang pergelangan tangan.
2.      Proses.
3.      Pemotongan gambar.
4.      Segmentasi model konturaktif.
5.      Klasifikasi ukuran tulang.
6.      Identifikasi umur.
Test
Kesimpulan
     Sistem ini dapat memproduksi gambar berkualitas bagus sehingga dapat digunakan oleh tim analisis forensic untuk mengoleksi data umur.
      Tujuan system ini memberikan keakuratan sebanyak 50% untuk identifikasi umur 80% untuk umur tulang metafisis dan 68% untuk umur tulang epifisis.

Poster IES 03
DEVELOPING MULTIMEDIA SHARING CONTENT APPLICATION
(CASE STUDY OF EEPIS)
Emphatize
      EEPIS sebagai Institut pendidikan tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet, akses website menggunakan eepis wlan wifi kerja internet menjadi presentasi terbesar penggunaan internet di EEPIS. Jadi hal tersebut membutuhkan sebuah aplikasi website yang didasarkan pada penggunaan untuk berbagi file konten media lokal di EEPIS. Sehingga akan menghemat bandwidth  yang menjadi persoalan.
Define
      Multimedia didefinisikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk kombinasi dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, dan video. Berkas multimedia ini membagikan website yang digunakan untuk berbagi konten multimedia local di sekitar EEPIS. Jadi website  ini dapat meminimalisir penggunaan bandwidth(luasbidang) yang akan digunakan dengan EEPIS.
Ideate
      Kenaikan kecepatan local
                              Kenaikan kecepatan internet untuk penyedia local di EEPIS.
      Pendukung SSO
Pembuatan sebuah web, yang berdasarkan konten Multimedia aplikasi berbagi yang digabungkan dengan akun EEPIS Central Authentication Service (CAS).
Prototype
  1. Sistem desain
  2. Memperkaya konten lokal
memperkaya konten local dengan konten multimedia dan hiburan, hal tersebut dapat meningkatkan akses layanan local daripada layanan internet, sehingga dapat mengurangi bandwidth untuk internet.
3. Keistimewaan
Aplikasi ini ramah pengguna, terdapat penyaringan konten, didukung dengan SSO, setiap orang dapat berbagi file.
Test
      Hasil
  1. SISTEM WEBSITE
            sisitem yang terdapat pada website berbagi file konten multimedia berjalan denganbaik.
2. DESAIN WEBSITE
            Penempatan konten yang baik, tampilan baik, pilihan warna yang bagus, dan tipografi.
3. BERBAGI KONTEN MULTIMEDIA LOKAL
            Bagian utama berjalan dengan baik dan dapat digunakan untuk berbagi konten multimedia yang berbentuk gambar, musik, film, perangkat lunak dan ebook lokal
Kesimpulan
      Sistem website ini dibuat untuk mengurangi penggunaan Bandwidth yang ada di EEPIS.
      Dengan memberikan kelebihan dalamf itur yang dibuat serta penggunaan perangkat tambahan yang merupakan hasil kombinasi menjadikan system ini mempunyai tampilan epic dan bermanfaat dalam hal berbagi file.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar