Kamis, 07 Desember 2017

PRAK 11-TUGAS AKHIR


PRAK 11-TUGAS AKHIR


1.     Tujuan
Mempraktekkan metode design thinking pada sebuah judul TA (Tugas Akhir)

2.     Alat

Computer /Laptop

3.     Bahan

  Adobe Illustrator 

4.     Dasar Teori

        Design Thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada industri atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna  dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya  dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. “Secara garis besar, design thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi, “ungkap Vice President of Technology Product Go-jek Alamanda Shantika Santosa saat the next Dev 2016 #UntukSurabaya di kampus ITS, Selasa, (2/8/2016).
         Menurut KBBI arti tahapan adalah tingkat atau jenjang. Sedangkan arti desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Sehingga pengertian dari tahapan desain adalah tingkatan dalam membuat suatu rancangan.
         Dalam prosesnya, ada 5 langkah design thinking yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test. 
          Dengan empathize berisi latar belakang pembuatan produk. Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
                 Langkah berikutnya adalah mendefinisikan masalah paling besar dan utama dari target pelanggan. Hal penting dalam proses ini jangan terburu-buru mencari solusi, cukup pikirkan apa masalah dan kebutuhan utamanya. jangan terlalu banyak mengidentifikasi masalah artinya fokus pada masalah utama jangan merambat ke masalah masalah disekitarnya. Define berisi rumusan masalah, lalu siapa yang membutuhkan, apa yang dibutuhkan, dan mengapa membutuhkan produk tersebut.
                   Mengeluarkan ide-ide yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan. Ideate berisi ide dari suatu permasalahan. Dilanjutkan dengan prototype merupakan bentuk nyata, mekanisme produksi dari produk yang dibuat. Purwarupa  (prototype) atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.
                    Test (Uji coba) adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya menjadi lebih baik. Tahapan ini dilakukan secara berulang kali sampai mendapatkan hasil yang maksimal,dan dapat membuat prototype baru dalam pembuatannya. Semua ini menjelaskan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach yang mana proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

5.     Petunjuk Praktikum
·       Kerjakan berkelompok
·       Dikerjakan di jam teori dan praktikum
·       Menyiapkan PPT untuk presentasi dikelas teori
·       Setiap sesi praktikum, ditutup dengan laporan praktikum

6.     Tugas Praktikum

  • Menentukan sebuah judul TA (Tugas Akhir) melalui tahapan design thinking
  • Membuat produk tugas akhir dengan tahapan Emphatize, Define, Ideate, dan Prototype
  • Membuat PPT tentang TA dengan tahapan design thinking

7.  Hasil Praktikum
  • Judul Tugas Akhir  : Spons-Replaceable Dishwasher with Soap Tank and Regulator Button 
  • Empathize
           Peralatan dapur adalah kebutuhan sehari-hariDengan penggunaan kebuutuhan tersebut akan menyisakan peralatan dapur yang kotorbaudan berminyakIbu rumahtangga khususnyamerasa tidak nyaman dengan perlatan dapur yang kotor maupunberminyakDitambah dengan penggunaan sabun cuci piring yang boros dan tidak praktiskarena harus menuang sabun sebelum mencuci. Serta, masih banyak kalangan wargayang tidak mengetahui bahwa penggunaan spons yang tidak dibilas dengan baik,menyebabkan spons berisiko menjadi sarang bakteri penyebab diare.   
  • Define
            Permasalahan atau kendala mencuci piring :
          1.Kesulitan untuk menggenggam spons karena licin.
          2.Banyak orang tidak tahan (disgust feeling) membersihkan bekas minyak-minyakdi piring.
          3.Pemakaian sabun cuci piring yang tidak efisien serta efektif.
            Inti define : Tidak efisiennya pemakaian sabun cuci piring serta ketidaknyamanan           saat mencuci peralatan makan yang kotor dan berminyak.
  • Ideate
            Membuat produk pencuci peralatan dapur yang efisien yakni spon pencuci yang           praktis tanpa perlu menuang sabun dan tanpa kotor.
         1.Terdapat pegangan yang terbuat dari pipa plastikdan dapat diisi dengan sabuncuci piring.
         2.Spons yang dapat dengan mudah untuk di ganti (replaceable).
         3.Tombol aliran sabun agar penggunaan lebih teratur dan hemat.
  • Prototype
          

8.  Kesimpulan
        Permasalahan yang kami dapat ialah kurangnya kenyamanan dalam mencuci piring atau peralatan makan. Selain itu kurang praktisnya penggunaan spons pencuci karena harus menuang sabun sebelum mencuci. Dengan adanya permasalahan tersebut, kami membuat ide produk melalui tahapan design thinking sebagai solusi, yakni Spons Praktis yang sangat efisien tanpa harus kotor dan menuang sabun setiap hendak mencuci.

9.  Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar