Sabtu, 30 Desember 2017

PRAK 16-QUESTION AND ANSWER

1. Tujuan

Melaksanakan diskusi bersama berupa tanya jawab mengenai Tugas Akhir

2. Alat

Computer /Laptop

3. Bahan

Pertanyaan yang diajukan

4. Dasar Teori
        Design Thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada industri atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna  dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya  dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. “Secara garis besar, design thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi, “ungkap Vice President of Technology Product Go-jek Alamanda Shantika Santosa saat the next Dev 2016 #UntukSurabaya di kampus ITS, Selasa, (2/8/2016).
         Menurut KBBI arti tahapan adalah tingkat atau jenjang. Sedangkan arti desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Sehingga pengertian dari tahapan desain adalah tingkatan dalam membuat suatu rancangan.
         Dalam prosesnya, ada 5 langkah design thinking yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test.
          Dengan empathize berisi latar belakang pembuatan produk. Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
           Langkah berikutnya adalah mendefinisikan masalah paling besar dan utama dari target pelanggan. Hal penting dalam proses ini jangan terburu-buru mencari solusi, cukup pikirkan apa masalah dan kebutuhan utamanya. jangan terlalu banyak mengidentifikasi masalah artinya fokus pada masalah utama jangan merambat ke masalah masalah disekitarnya. Define berisi rumusan masalah, lalu siapa yang membutuhkan, apa yang dibutuhkan, dan mengapa membutuhkan produk tersebut.
Mengeluarkan ide-ide yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan. Ideate berisi ide dari suatu permasalahan. Dilanjutkan dengan prototype merupakan bentuk nyata, mekanisme produksi dari produk yang dibuat. Purwarupa  (prototype) atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.
           Test (Uji coba) adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya menjadi lebih baik. Tahapan ini dilakukan secara berulang kali sampai mendapatkan hasil yang maksimal,dan dapat membuat prototype baru dalam pembuatannya. Semua ini menjelaskan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach yang mana proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

5. Petunjuk Praktikum

Kerjakan berkelompok
Dikerjakan di jam teori dan praktikum
Menyiapkan PPT untuk presentasi dikelas teori
Setiap sesi praktikum, ditutup dengan laporan praktikum

6. Tugas Praktikum

Merangkum penjelasan tentang diskusi tanya jawab mengenai tugas akhir

7. Hasil Praktikum
Pertanyaan 1 : Bagaimana jika sebuah ide ketika di tengah perjalanan tidak bisa dilanjutkan atau tidak bisa dikerjakan dan sulit membuat sebuah judul?
Jawaban 1 : solusi yang perlu dipersiapkan ialah dengan menghindari pembuatan judul mendadak tanpa memikirkan dengan matang bagaimana pengerjaan produk tersebut. Selain itu, apabila mahasiswa tersebut mendadak dalam meminta bantuan dosen pembimbing dalam menentukan tugas akhir yang hendak dibuat, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa mencari referensi tidak bisa memakan waktu hanya sehari. Dengan begitu, mulai dari saat ini perlu mencari referensi akan fokus tugas akhir yang akan dikerjakan.

Pertanyaan 2 : Apakah ada tugas akhir mengenai hologram?
Jawaban 2 : Mahasiswa lulusan MMB tahun 2017 bernama Amadea Wafi membuat Tugas Akhir mengenai 3D  untuk Hologram Penari Jawa.

Berikut ini Tampilan Visualisasi 3D untuk Hologram Penari Jawa
 

Adapun contoh hologram yang ditunjukkan dengan menggunakan cone dan tablet

PEPPER'S CONE: AN INEXPENSIVE DO-IT-YOURSELF 3D DISPLAY [UIST 2017]


 
8. Kesimpulan    :
Mengetahui tujuan akan tugas akhir yang akan dibuat semenjak saat ini sangat disarankan, karena dengan begitu mahasiswa dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya ditambah dengan referensi tugas akhir yang sejenis dengan rancangan judul yang akan dibuat.

9. Referensi  :

PRAK 15-DESIGN THINKING VS KURIKULUM MMB

1. Tujuan

Mengenal kurikulum yang ada di Multimedia Broadcasting (MMB)

2. Alat

Computer /Laptop

3. Bahan

Kurikulum yang ada di MMB

4. Dasar Teori
        Design Thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada industri atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna  dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya  dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. “Secara garis besar, design thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi, “ungkap Vice President of Technology Product Go-jek Alamanda Shantika Santosa saat the next Dev 2016 #UntukSurabaya di kampus ITS, Selasa, (2/8/2016).
         Menurut KBBI arti tahapan adalah tingkat atau jenjang. Sedangkan arti desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Sehingga pengertian dari tahapan desain adalah tingkatan dalam membuat suatu rancangan.
         Dalam prosesnya, ada 5 langkah design thinking yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test.
          Dengan empathize berisi latar belakang pembuatan produk. Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
           Langkah berikutnya adalah mendefinisikan masalah paling besar dan utama dari target pelanggan. Hal penting dalam proses ini jangan terburu-buru mencari solusi, cukup pikirkan apa masalah dan kebutuhan utamanya. jangan terlalu banyak mengidentifikasi masalah artinya fokus pada masalah utama jangan merambat ke masalah masalah disekitarnya. Define berisi rumusan masalah, lalu siapa yang membutuhkan, apa yang dibutuhkan, dan mengapa membutuhkan produk tersebut.
Mengeluarkan ide-ide yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan. Ideate berisi ide dari suatu permasalahan. Dilanjutkan dengan prototype merupakan bentuk nyata, mekanisme produksi dari produk yang dibuat. Purwarupa  (prototype) atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.
           Test (Uji coba) adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya menjadi lebih baik. Tahapan ini dilakukan secara berulang kali sampai mendapatkan hasil yang maksimal,dan dapat membuat prototype baru dalam pembuatannya. Semua ini menjelaskan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach yang mana proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

5. Petunjuk Praktikum

Kerjakan berkelompok
Dikerjakan di jam teori dan praktikum
Menyiapkan PPT untuk presentasi dikelas teori
Setiap sesi praktikum, ditutup dengan laporan praktikum

6. Tugas Praktikum

Merangkum penjelasan tentang kurikulum yang ada di MMB.

7. Hasil Praktikum
Pada dasarnya kurikulum yang ada di MMB sama, hanya saja terdapat perubahan. Seperti tahun 2017 ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu pada semester 1 sudah mendapatkan mata kuliah pemrograman, sedangkan di tahun 2017 mahasiswa belum mendapatkan pemrograman. Selain itu,sebenarnya mata kuliah seperti kemampuan berkomunikasi, literasi komputer bukanlah pokok dari jurusan MMB, mata kuliah itu sebagai penunjang. Hanya saja juga diperlukan, sebab berguna di dunia pekerjaan. Untuk literasi komputer kita bisa membuat daftar isi secara otomatis, mengaplikasikan animasi memberikannya effect-effect tertentu, mengaplikasikan softwere dan lain-lain. Sedangkan kemampuan berkomunikasi juga bermanfaat untuk public speaking saat terjun di dunia kerja. Melatih bagaimana berpresentasi yang baik dan juga mendapatkan ilmu tentang berkomunikasi yang baik. Pada intinya, kurikulum yang ada di MMB dari tahun ke tahun sama. Letak perubahan hanya beberapa mata kuliah pada tiap semester nya.  Lebih mudahnya dikenal dengan istilah rolling. Misal ditahun sebelumnya perograman ada di semester 1, di tahun 2017 semester 1 belum ada pemrograman.

8. Kesimpulan    :
Pada intinya, kurikulum yang ada di MMB dari tahun ke tahun sama. Letak perubahan hanya beberapa mata kuliah pada tiap semester nya.  Lebih mudahnya dikenal dengan istilah rolling. Misal ditahun sebelumnya perograman ada di semester 1, di tahun 2017 semester 1 belum ada pemrograman.

9. Referensi  :

Komentar oleh Pak Hasbi

PRAK 14-SPESIFIKASI IDEATE PADA USULAN JUDUL TUGAS AKHIR

1. Tujuan

Merangkum tentang ideate dari masing-masing kelompok

2. Alat

Computer /Laptop

3. Bahan

Ideate usulan masing-masing kelompok

4. Dasar Teori
        Design Thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada industri atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna  dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya  dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. “Secara garis besar, design thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi, “ungkap Vice President of Technology Product Go-jek Alamanda Shantika Santosa saat the next Dev 2016 #UntukSurabaya di kampus ITS, Selasa, (2/8/2016).
         Menurut KBBI arti tahapan adalah tingkat atau jenjang. Sedangkan arti desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Sehingga pengertian dari tahapan desain adalah tingkatan dalam membuat suatu rancangan.
         Dalam prosesnya, ada 5 langkah design thinking yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test.
          Dengan empathize berisi latar belakang pembuatan produk. Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
           Langkah berikutnya adalah mendefinisikan masalah paling besar dan utama dari target pelanggan. Hal penting dalam proses ini jangan terburu-buru mencari solusi, cukup pikirkan apa masalah dan kebutuhan utamanya. jangan terlalu banyak mengidentifikasi masalah artinya fokus pada masalah utama jangan merambat ke masalah masalah disekitarnya. Define berisi rumusan masalah, lalu siapa yang membutuhkan, apa yang dibutuhkan, dan mengapa membutuhkan produk tersebut.
Mengeluarkan ide-ide yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan. Ideate berisi ide dari suatu permasalahan. Dilanjutkan dengan prototype merupakan bentuk nyata, mekanisme produksi dari produk yang dibuat. Purwarupa  (prototype) atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.
           Test (Uji coba) adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya menjadi lebih baik. Tahapan ini dilakukan secara berulang kali sampai mendapatkan hasil yang maksimal,dan dapat membuat prototype baru dalam pembuatannya. Semua ini menjelaskan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach yang mana proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

5. Petunjuk Praktikum

Kerjakan berkelompok
Dikerjakan di jam teori dan praktikum
Menyiapkan PPT untuk presentasi dikelas teori
Setiap sesi praktikum, ditutup dengan laporan praktikum

6. Tugas Praktikum

Merangkum komentar dari masing-masing kelompok tentang ideate dari usulan judul tugas akhir.

7. Hasil Praktikum
Kelompok 1 : Ditujukan kepada Mahasiswa PENS dan Manajemen PENS (Perijinan)
Kelompok 2 : Ditujukan kepada Ibu-ibu rumah tangga + sudah punya prototype (Rumah spon)
Kelompok 3 : Ditujukan kepada Motor rider (Helm)
Kelompok 4 : Ditujukan kepada Angkot rider (Rute+harga)
Kelompok 5 : Ditujukan kepada orang yang mengantuk (Alarm pencegah kantuk)
Kelompok 6 : Ditujukan kepada Peternak Sapi+tetangganya (Biogas)
Kelompok 7 : Ditujukan kepada pengguna hijab yang dikoreksi (Koreksi hijab)

8. Kesimpulan    :
        Pada sebuah judul TA memiliki komponen design thinking yaitu Ideate. Ideate pada tugas akhir dispesifikasikan dengan tujuan pembuatan produk yang diusulkan. Dari masing-masing kelompok sudah bisa diketahui ideate masing-masing dan memiliki solusi yang ditawarkan oleh hasil dari setiap kelompok.

9. Referensi  :

Komentar oleh Pak Hasbi

PRAK 13-RANCANGAN JUDUL TA VS JUDUL TA SEJENIS

1. Tujuan
Mencari judul Tugas Akhir yang selinear dengan judul rancangan Tugas Akhir yang dipilih

2. Alat
Computer /Laptop

3. Bahan
Laporan Tugas Akhir

4. Dasar Teori
        Design Thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada industri atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna  dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya  dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. “Secara garis besar, design thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi, “ungkap Vice President of Technology Product Go-jek Alamanda Shantika Santosa saat the next Dev 2016 #UntukSurabaya di kampus ITS, Selasa, (2/8/2016).
         Menurut KBBI arti tahapan adalah tingkat atau jenjang. Sedangkan arti desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Sehingga pengertian dari tahapan desain adalah tingkatan dalam membuat suatu rancangan.
         Dalam prosesnya, ada 5 langkah design thinking yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test.
          Dengan empathize berisi latar belakang pembuatan produk. Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
           Langkah berikutnya adalah mendefinisikan masalah paling besar dan utama dari target pelanggan. Hal penting dalam proses ini jangan terburu-buru mencari solusi, cukup pikirkan apa masalah dan kebutuhan utamanya. jangan terlalu banyak mengidentifikasi masalah artinya fokus pada masalah utama jangan merambat ke masalah masalah disekitarnya. Define berisi rumusan masalah, lalu siapa yang membutuhkan, apa yang dibutuhkan, dan mengapa membutuhkan produk tersebut.
Mengeluarkan ide-ide yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan. Ideate berisi ide dari suatu permasalahan. Dilanjutkan dengan prototype merupakan bentuk nyata, mekanisme produksi dari produk yang dibuat. Purwarupa  (prototype) atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.
           Test (Uji coba) adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya menjadi lebih baik. Tahapan ini dilakukan secara berulang kali sampai mendapatkan hasil yang maksimal,dan dapat membuat prototype baru dalam pembuatannya. Semua ini menjelaskan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach yang mana proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

5. Petunjuk Praktikum
a. Kerjakan berkelompok
b. Dikerjakan di jam teori dan praktikum
c. Menyiapkan PPT untuk presentasi dikelas teori
d. Setiap sesi praktikum, ditutup dengan laporan praktikum

6. Tugas Praktikum
Mencari dan menganalisa Tugas Akhir yang selinear dengan usulan judul kelompok

7. Hasil Praktikum
Terdapat 3 Laporan Tugas Akhir yang dapat dikaitkan dengan usulan judul kelompok, yakni :
a. Rancang bangun alat pembersih kacang hijau sebagai bahan dasar pembuatan kecambah dengan kontrol pid


b. Rancang bangun pembersih debu otomatis pada panel surya untuk meningkatkan kinerja
 

c. Simulasi alat pembersih sampah otomatis pada box culvert
 

8. Kesimpulan    :
         Berdasarkan analisa kelompok, dapat disimpulkan bahwa Tugas Akhir berjudulRancang Bangun Alat Pembersih Kacang Hijau Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kecambah dengan Kontrol Pid, Rancang Bangun Pembersih Debu Otomatis pada Panel Surya untuk Meningkatkan Kinerja, dan Simulasi Alat Pembersih Sampah Otomatis pada Box Culvert memiliki kesamaan dengan judul Tugas Akhir yang dibuat. Adapun ketiga judul tersebut merupakan jenis alat pembersih yang selinear dengan judul TA yang diusulkan.

9.  Referensi  :

  1. Pujunayu, Zulvidha Dhina. 2016. Rancang Bangun Alat Pembersih Kacang Hijau Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kecambah dengan Kontrol Pid. Proyek Akhir. Program Studi D3 Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
  2. Ramadhan, Rachmad Maulana. 2016. Rancang Bangun Pembersih Debu Otomatis pada Panel Surya untuk Meningkatkan Kinerja. Proyek Akhir. Program Studi D3 Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
  3. Lumadi, Yosia Gesang. 2010. Simulasi Alat Pembersih Sampah Otomatis pada Box Culvert. Proyek Akhir. Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Selasa, 12 Desember 2017

PRAK 12-RANGKUMAN KOMENTAR USULAN JUDUL TA

1. Tujuan

  • Merangkum komentar dari masing-masing kelompok tentang usulan judul dalam TA

2. Alat

  • Computer /Laptop

3. Bahan

  • Usulan judul

4. Dasar Teori
        Design Thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada industri atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna  dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya  dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. “Secara garis besar, design thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi, “ungkap Vice President of Technology Product Go-jek Alamanda Shantika Santosa saat the next Dev 2016 #UntukSurabaya di kampus ITS, Selasa, (2/8/2016).
         Menurut KBBI arti tahapan adalah tingkat atau jenjang. Sedangkan arti desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Sehingga pengertian dari tahapan desain adalah tingkatan dalam membuat suatu rancangan.
         Dalam prosesnya, ada 5 langkah design thinking yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test.
          Dengan empathize berisi latar belakang pembuatan produk. Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
           Langkah berikutnya adalah mendefinisikan masalah paling besar dan utama dari target pelanggan. Hal penting dalam proses ini jangan terburu-buru mencari solusi, cukup pikirkan apa masalah dan kebutuhan utamanya. jangan terlalu banyak mengidentifikasi masalah artinya fokus pada masalah utama jangan merambat ke masalah masalah disekitarnya. Define berisi rumusan masalah, lalu siapa yang membutuhkan, apa yang dibutuhkan, dan mengapa membutuhkan produk tersebut.
Mengeluarkan ide-ide yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan. Ideate berisi ide dari suatu permasalahan. Dilanjutkan dengan prototype merupakan bentuk nyata, mekanisme produksi dari produk yang dibuat. Purwarupa  (prototype) atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.
           Test (Uji coba) adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya menjadi lebih baik. Tahapan ini dilakukan secara berulang kali sampai mendapatkan hasil yang maksimal,dan dapat membuat prototype baru dalam pembuatannya. Semua ini menjelaskan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach yang mana proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

5. Petunjuk Praktikum

  1. Kerjakan berkelompok
  2. Dikerjakan di jam teori dan praktikum
  3. Menyiapkan PPT untuk presentasi dikelas teori
  4. Setiap sesi praktikum, ditutup dengan laporan praktikum

6. Tugas Praktikum

  • Merangkum komentar dari masing-masing kelompok tentang usulan judul

7. Hasil Praktikum



Kelompok 1 : Yang di komentari yaitu ditekankan di Empathize nya, awalnya ditujukan kepada seluruh mahasiswa pens. Tetapi setelah di koreksi, dengan define nya tentang perizinan yang kurang efektif ternyata empathize nya bukan hanya Mahasiswa PENS, tetapi ditambahkan dengan Manajemen PENS. Jadi Empathize nya Mahasiswa PENS dan Manajemen PENS
Kelompok 2 : Yang di komentari yaitu ditekankan di Empathize nya yang kurang spesifik. Jadi Empathize nya adalah Ibu-ibu rumah tangga dari mahasiswa departemen MMK 2017. Dan yang membuat lebih menarik dan meyakinkan setelah ditunjukkan sebuah prototype pada produk yang di usulkan.
Kelompok 3 : Empathize nya sudah jelas, yaitu para pengendara motor. Define nya Jalan berlubang dan berbahaya. Ideate nya tentang helm dengan dilengkapi notifikasi. Jadi apabila pengendara motor melewati jalan yang berlubang dan berbahaya itu terdapat notifikasi dari helm tersebut. Namun, dengan empathize yang seperti itu terlalu general dan ada beberapa wilayah yang jalannya tidak ada lubang sama sekali. Dan hal tersebut harus diperhatikan oleh kelompok ini.
Kelompok 4 :Empathize nya tentang pengguna angkot. Definenya tentang rute angkot. Namun pada awalnya, aplikasi ini sudah ada. Yaitu google map. Kita sudah bisa mencari dimanapun angkot yang kita inginkan beserta rute yang dilaluinya dan juga berapa lama angkot itu ngetem.
Kelompok 5 : Empathize nya tentang pengguna pacu jantung. Jangan googling untuk mencari sebuah permasalahan karena biasanya tidak ada ujungnya dan terkadang masih menjadi sesuatu yang di cari-cari. Boleh mencari referensi di internet namun tidak dengan pengerjaannya.
Kelompok 6 : Empathize nya ditujukan untuk tetangga peternak sapid an ibu rumah tangga. Define nya tentang kebersihan kandang yang kurang dijaga oleh para peternak sapi. Kotoran-kotorannya masih sangat banyak di kandang sapi. Ideatnya tentang Automatic spray and cleanse. Ide ini bisa dikembangkan dan dijadikan PKM
Kelompok 7 : Empathize nya tentang Da’I untuk muslimah berjilbab, Define nya tentang produk dan nasehat kurang syar’i. ideate nya membuat Mobile App koreksi hijab dan tips. Dari sini masih ada yang dibingungkan yaitu aplikasi yang dimaksud ini seperti apa. Apakah mengoreksi hijab yang kurang syari dengan muslimah berfoto selfie lalu muncul nasehat, ataukah tutorial cara agar terlihat syari. Dan sebenarnya menciptakan produk untuk menopang pengguna. Bukan untuk menasihati pengguna produk.

8. Kesimpulan    :
        Dari masing-masing kelompok sudah ada empathize, define dan ideate nya. Tapi dari segi ide sudah menarik dan sangat di apresiasi. Dengan permasalahan sekitar yang dapat dianalisa dengan detail, mampu digunakan sebagai empathize dari design thinking dan nantinya dapat digunakan sebagai judul tugas akhir.

9. Referensi  :
Komentar oleh Pak Hasbi

Kamis, 07 Desember 2017

PRAK 11-TUGAS AKHIR


PRAK 11-TUGAS AKHIR


1.     Tujuan
Mempraktekkan metode design thinking pada sebuah judul TA (Tugas Akhir)

2.     Alat

Computer /Laptop

3.     Bahan

  Adobe Illustrator 

4.     Dasar Teori

        Design Thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada industri atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna  dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya  dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. “Secara garis besar, design thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi, “ungkap Vice President of Technology Product Go-jek Alamanda Shantika Santosa saat the next Dev 2016 #UntukSurabaya di kampus ITS, Selasa, (2/8/2016).
         Menurut KBBI arti tahapan adalah tingkat atau jenjang. Sedangkan arti desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Sehingga pengertian dari tahapan desain adalah tingkatan dalam membuat suatu rancangan.
         Dalam prosesnya, ada 5 langkah design thinking yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test. 
          Dengan empathize berisi latar belakang pembuatan produk. Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong sesama, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
                 Langkah berikutnya adalah mendefinisikan masalah paling besar dan utama dari target pelanggan. Hal penting dalam proses ini jangan terburu-buru mencari solusi, cukup pikirkan apa masalah dan kebutuhan utamanya. jangan terlalu banyak mengidentifikasi masalah artinya fokus pada masalah utama jangan merambat ke masalah masalah disekitarnya. Define berisi rumusan masalah, lalu siapa yang membutuhkan, apa yang dibutuhkan, dan mengapa membutuhkan produk tersebut.
                   Mengeluarkan ide-ide yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan. Ideate berisi ide dari suatu permasalahan. Dilanjutkan dengan prototype merupakan bentuk nyata, mekanisme produksi dari produk yang dibuat. Purwarupa  (prototype) atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau standar ukuran dari sebuah entitas. Dalam bidang desain, sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.
                    Test (Uji coba) adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya menjadi lebih baik. Tahapan ini dilakukan secara berulang kali sampai mendapatkan hasil yang maksimal,dan dapat membuat prototype baru dalam pembuatannya. Semua ini menjelaskan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach yang mana proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

5.     Petunjuk Praktikum
·       Kerjakan berkelompok
·       Dikerjakan di jam teori dan praktikum
·       Menyiapkan PPT untuk presentasi dikelas teori
·       Setiap sesi praktikum, ditutup dengan laporan praktikum

6.     Tugas Praktikum

  • Menentukan sebuah judul TA (Tugas Akhir) melalui tahapan design thinking
  • Membuat produk tugas akhir dengan tahapan Emphatize, Define, Ideate, dan Prototype
  • Membuat PPT tentang TA dengan tahapan design thinking

7.  Hasil Praktikum
  • Judul Tugas Akhir  : Spons-Replaceable Dishwasher with Soap Tank and Regulator Button 
  • Empathize
           Peralatan dapur adalah kebutuhan sehari-hariDengan penggunaan kebuutuhan tersebut akan menyisakan peralatan dapur yang kotorbaudan berminyakIbu rumahtangga khususnyamerasa tidak nyaman dengan perlatan dapur yang kotor maupunberminyakDitambah dengan penggunaan sabun cuci piring yang boros dan tidak praktiskarena harus menuang sabun sebelum mencuci. Serta, masih banyak kalangan wargayang tidak mengetahui bahwa penggunaan spons yang tidak dibilas dengan baik,menyebabkan spons berisiko menjadi sarang bakteri penyebab diare.   
  • Define
            Permasalahan atau kendala mencuci piring :
          1.Kesulitan untuk menggenggam spons karena licin.
          2.Banyak orang tidak tahan (disgust feeling) membersihkan bekas minyak-minyakdi piring.
          3.Pemakaian sabun cuci piring yang tidak efisien serta efektif.
            Inti define : Tidak efisiennya pemakaian sabun cuci piring serta ketidaknyamanan           saat mencuci peralatan makan yang kotor dan berminyak.
  • Ideate
            Membuat produk pencuci peralatan dapur yang efisien yakni spon pencuci yang           praktis tanpa perlu menuang sabun dan tanpa kotor.
         1.Terdapat pegangan yang terbuat dari pipa plastikdan dapat diisi dengan sabuncuci piring.
         2.Spons yang dapat dengan mudah untuk di ganti (replaceable).
         3.Tombol aliran sabun agar penggunaan lebih teratur dan hemat.
  • Prototype
          

8.  Kesimpulan
        Permasalahan yang kami dapat ialah kurangnya kenyamanan dalam mencuci piring atau peralatan makan. Selain itu kurang praktisnya penggunaan spons pencuci karena harus menuang sabun sebelum mencuci. Dengan adanya permasalahan tersebut, kami membuat ide produk melalui tahapan design thinking sebagai solusi, yakni Spons Praktis yang sangat efisien tanpa harus kotor dan menuang sabun setiap hendak mencuci.

9.  Referensi